Video: Words at War: Who Dare To Live / Here Is Your War / To All Hands 2025
The Way of the Cross adalah Katolik yang popular pengabdian. Semua umat Katolik mempunyai gambaran tentang Passion dan kematian Kristus yang dipanggil Stations of the Cross. Selalunya pada malam hari Jumaat semasa Kusta, anda dapat mencari paroki yang terbuka dengan Katolik bermeditasi dan mengatakan sembahyang bersama-sama sebelum setiap 14 stesen:
-
Yesus dihukum mati (Lukas 23:24)
-
Yesus mengambil salibnya (Yohanes 19: 17)
-
Yesus jatuh pertama kali (Dengan kesimpulan dari stesen 2 dan 5)
-
Yesus bertemu dengan ibu kesedihnya (Dengan kesimpulan dari Yohanes 19: 25-27)
-
salib (Matius 27: 32)
-
6.
-
Yesus bertemu dengan perempuan-perempuan suci Yerusalem (Lukas 23: 27-31)
-
-
Yesus dilucutkan pakaiannya (Yohanes 19: 23)
-
Yesus dipaku ke kayu salib (Markus 15:24)
-
Markus 15: 37)
-
Tubuhnya diturunkan dan diletakkan di dalam tangan ibunya (Lukas 23: 53)
-
Tubuhnya diletakkan di dalam kubur (Matius 27: 60)
-
Stations of the Cross digambarkan dalam tingkap kaca berwarna, tetapi media lain juga digunakan, termasuk lukisan dan ukiran batu dan ukiran kayu.
Apabila Tanah Suci terlalu berbahaya untuk melakukan perjalanan ke (akrabnya?), St. Francis of Assisi (1182-1226) mencipta Krismas Krem (tempat kejadian Nativity) dan 14 Stations of the Cross. Dia mendirikan mereka di gereja, sehingga orang dapat membayangkan mereka berada di tempat yang sebenarnya dan masih berdoa. Sehingga hari ini, gereja Katolik masih mempunyai 14 stesen di dinding gereja-gereja mereka dan masih memaparkan adegan kelahiran pada masa Krismas.
